Tangan kami penuh darah, teriakan dan tangis ketakutan
Dada kami masih membusung namun sesungguhnya kami takut dan gemetar
Kami tidak tidur
Kami hanya makan sedikit dengan sisa-sisa remahan

Anak kami lahir lalu di bantai
Tidur dalam ketakutan dan bekas-bekas baju berdarah
Kami sedang berjuang
Kami cemas
Kami kedinginan, kelaparan
Ada yang meninggal karena sakit
Ada pula yang mati ditembak senjata api
Kami sedang berusaha mengibarkan bendera!
Kami sungguh ingin merdeka
Tangis kami, sepanjang jalan
Darah kami suburkan tanah-tanah negeri ini, dari timor hingga ke talaud
Kematian kami hadiah bagi kemerdekaan
Apakah kami merdeka?
Heiii...
Apakah kami merdeka?
72 tahun Indonesia merdeka
Kau sungguh beruntung
Kau sungguh tak kenal sakit kami
Kau sungguh bisu, tuli dan buta!
Tak kau dengar tangis kami!
Tak kau lihat darah kami sepanjang jalan
Tak kau lanjutkan perjuangan kami?
72 tahun Indonesia merdeka!
Kami menangisi kemerdekaan
Kau pecah bangsa kami
Kau rusak negeri nan elok
Kau porak porandakan kepercayaan kami
Nak,
Merdeka bukan warisan?
Kau dengar itu?
Merdeka adalah darah, tulang dan hidup kami
Kenapa kau rusak Indonesia kami?
Kemudian kini, 72 tahun Indonesia merdeka
Kami pertanyakan kembali padamu anak negeri, pewaris kemerdekaan, pelanjut perjuangan
Apakah kami merdeka?
Apakah kami merdeka?
Malang 16 Agustus 2017
01.01
Comments