top of page

Mimpi Tidak Memilih Tuan-nya

Writer's picture: AndiAndi

Selasa peristiwa berbunga di pundak labu bulat yang menguning Atas nama berhala dan patung-patung tanpa kepala Angin kabarkan sepucuk ketiadaan dalam riak danau yang tenang


Sebuah sajadah tua terbentang tepat di depan dipan kayu tua Sosok gigih berbungkus jujur terpancar dari bola mata yang tertutup pelupuk-nya "Sudah larut memang" Angin masuk lewat tirai-tirai lusuh di balik jendela Membawa naluri malam berbau aroma bulan dan bintang

Roh-roh para leluhur berdoa di bawah sinar lentera pijar Angin tak berhenti "Pilih saja dia, bisik salah satu roh tanpa kepala" Tangan-nya yang patah bekas tertabrak alat berat tahun 1930 pada zaman hindia belanda

Seorang perempuan bermahkota di kepala dengan baju serba putih berdansa sendiri tanpa alunan musik "Dia tidak memilih tuanya" Bisikan perempuan itu menerbangkan jutaan harapan Malam senantiasa penuh misteri dengan redup nya langit "Sudahlah, lebih baik aku berdansa. Biarkan teka-teki hidup di batin anak adam" Riuh-lah malam dengan tarian tanpa musik -sayang, pendengaran anak cucu adam tak akan pernah mendengar nya-

Pukul 10 malam hingga pukul 4 pagi Jutaan surat melayang di udara Yang kemudian kita nama-i mimpi Dia tidak memilih tuannya Dia datang kepada siapa yang -maha kuasa- kehendaki!

Tunggulah! Jangan tutup jendela Biarkan angin dan malam membawanya pada mu :)

12-26 Malang, 25th November 201

2 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Created by Andi with ♥️

  • Black Instagram Icon
  • Black LinkedIn Icon
bottom of page