top of page

Melukis Warna

Writer's picture: AndiAndi

Narasi ini rapuh

Se-rapuhnya kepercayaan-ku kepada warna yang engkau lukis-kan dalam palung hatiku

Tiada senja yang mendustai malam

Tidak pula aku, mendustai jatuh cinta-nya aku kepada dirimu



Berbilang hari dalam perjalanan cahaya

aku menggambar di dadamu

sebuah gambar dengan bait yang selalu aku eja

bait yang selalu aku sematkan untuk membuka pagi-mu

sebelum aku sempat membuka jendela kamar


Sejengkal demi sejengkal kulitmu

adalah keindahan yang tak sempat cahaya sebutkan sebelum dia menyinari bumi

aku menari dalam terang benderang bulan di siang ini

aku menyanyikan lagu di kanvas-kanvas tak bernyawa

membentuk lukisan penuh warna


Hawa keindahan dirimu terpancar walaupun ribuan kilometer jauh-nya


Aku tersesat dalam perjalanan ku mencintaimu

tulisan-tulisan bimbang dan ragu

menggiring ku ke dalam istana kematian

kematian hati dan pikiran ku dalam mencintai keindahan lainya


Tidak banyak mimpi yang aku tafsirkan

selain mimpi ku akan dirimu


Aku ibarat melukis warna

melukis sesuatu yang sudah tidak perlu di lukis-kan lagi


Aku lumpuh

jiwa ku buta

tidak banyak yang bisa aku perbuat

selain mencintaimu dalam ketiadaan mu

atau melukis warna

yang entah kapan akan selesai-nya


11.51

Malang, 29th November 2016

18 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarii


Created by Andi with ♥️

  • Black Instagram Icon
  • Black LinkedIn Icon
bottom of page