Narasi ini rapuh
Se-rapuhnya kepercayaan-ku kepada warna yang engkau lukis-kan dalam palung hatiku
Tiada senja yang mendustai malam
Tidak pula aku, mendustai jatuh cinta-nya aku kepada dirimu

Berbilang hari dalam perjalanan cahaya
aku menggambar di dadamu
sebuah gambar dengan bait yang selalu aku eja
bait yang selalu aku sematkan untuk membuka pagi-mu
sebelum aku sempat membuka jendela kamar
Sejengkal demi sejengkal kulitmu
adalah keindahan yang tak sempat cahaya sebutkan sebelum dia menyinari bumi
aku menari dalam terang benderang bulan di siang ini
aku menyanyikan lagu di kanvas-kanvas tak bernyawa
membentuk lukisan penuh warna
Hawa keindahan dirimu terpancar walaupun ribuan kilometer jauh-nya
Aku tersesat dalam perjalanan ku mencintaimu
tulisan-tulisan bimbang dan ragu
menggiring ku ke dalam istana kematian
kematian hati dan pikiran ku dalam mencintai keindahan lainya
Tidak banyak mimpi yang aku tafsirkan
selain mimpi ku akan dirimu
Aku ibarat melukis warna
melukis sesuatu yang sudah tidak perlu di lukis-kan lagi
Aku lumpuh
jiwa ku buta
tidak banyak yang bisa aku perbuat
selain mencintaimu dalam ketiadaan mu
atau melukis warna
yang entah kapan akan selesai-nya
11.51
Malang, 29th November 2016
Comentarii